Aku memilih...
Karena itulah hidup. Terkadang berat... Namun itulah ujian dari pilihan. Kenapa ada istikharah??? Karena pilihan bukan sekedar pemikiran panjang. Itulah mengapa serial insan memilih prioritas. Kawan... Alasan akan tetap menjadi alasan. Mungkin tak banyak yang akan menanggapi itu dgn positif. Tak apa... Kita telah menggenggamnya.
Kerinduan pada kenangan itu pasti. Tak mudah tentu melupakan masa itu. Masa bersama kalian. Masa kita😄
Pun kalian tahu ini sulit... Ini berat. Hayukkkk kita yakini kembali, tak ada apapun yang terhilang...yg terlepas dari pandangan kecuali tergantikan dgn yg lebih baik. Ikhlas. Cobalah. Akupun mencoba😍
Semoga klise masa kita membuatQ menjadi salah satu ashabul Yamin kelak😘
Terima kasih dan banyak maaf yah😍😍
Mari saling mendoakan.
Perpisahan adalah untuk pertemuan yang akan datang😊
Yang berbeda hanya pilihan kita.
Cahaya Surga di Masa Depan
'Menemukan Bintang Kesuksesan'
Senin, 12 Juni 2017
Kamis, 25 Mei 2017
Mencintaimu dalam Gadhul Bashar-ku. 🌸
Maaf jika aku tak mau terlalu lama menatapmu.
Maaf jika aku sering membuang arah pandangku ke pelipismu bahkan kesudut yg lebih jauh.
Bukan karena aku acuh.
Aku hanya takut tenggelam pada binar yg belum saatnya memancar.
Aku takut beberapa detik saja ketika aku menatap matamu aku lupa Allah maka aku telah berzina dg matamu.
Karena mata adalah muara segala rasa.
Orang bilang "dari mata turun ke hati"
Ya, kuyakini itu benar.
Mata adalah yg pertama kali berkata jujur.
Mata adalah yang tak pernah mampu membohongi hati.
Aku tak mau ada rasa dalam tatapan kita.
Nanti,
Ada saatnya, mataku dan matamu bertemu dalam dekapan rahmat-Nya.
Ada saatnya menatapmu saja banyak pahala terlimpah.
Ada saatnya menatapmu aku teringat pada-Nya.
Aamiin.
.
Caption by me dan terinspirasi oleh teman2 yg lagi berjuang ber-gadhul bashar 🐣
* (gadhul bashar: menjaga pandangan)
Maaf jika aku sering membuang arah pandangku ke pelipismu bahkan kesudut yg lebih jauh.
Bukan karena aku acuh.
Aku hanya takut tenggelam pada binar yg belum saatnya memancar.
Aku takut beberapa detik saja ketika aku menatap matamu aku lupa Allah maka aku telah berzina dg matamu.
Karena mata adalah muara segala rasa.
Orang bilang "dari mata turun ke hati"
Ya, kuyakini itu benar.
Mata adalah yg pertama kali berkata jujur.
Mata adalah yang tak pernah mampu membohongi hati.
Aku tak mau ada rasa dalam tatapan kita.
Nanti,
Ada saatnya, mataku dan matamu bertemu dalam dekapan rahmat-Nya.
Ada saatnya menatapmu saja banyak pahala terlimpah.
Ada saatnya menatapmu aku teringat pada-Nya.
Aamiin.
.
Caption by me dan terinspirasi oleh teman2 yg lagi berjuang ber-gadhul bashar 🐣
* (gadhul bashar: menjaga pandangan)
Senin, 27 Februari 2017
Teringat jelas ketika aku baru mengenali dirimu tuk pertama kalinya.
Bagaimana aku senang melihatmu tersenyum.
Senang melihatmu tertawa.
Itu semua ku lakukan agar kau menyadari bahwa aku sedang memperhatikanmu.
Begitulah kiranya ketika aku belum tahu apa itu arti cinta yang sesungguhnya.
Yang tak mengingkari batasan dariNya dan tidak menodai kesucian-Nya.
.
Kini aku sedang berusaha untuk bertahan dengan jalanku.
Yang ku sebut dengan istiqomah.
Banyak yang harus ku tinggalkan karena-Nya.
Kebiasaanku yang dahulu menjadi hal yang wajib bagiku.
Kini harus ku lenyapkan.
.
Namun ada satu yang tetap bertahan.
Yaitu perasaanku kepadamu.
Aku mungkin bisa merubah segala aspek yang ada pada diriku.
Karena ketaatan itu harus ada kepada-Nya.
Pakaian dan aktifitasku.
Ku ubah sesuai aturan dariNya.
.
Ketika aku melihatmu.
Baik disetiap gambar dirimu yang kau bagikan kepada dunia.
Walau aku sadar bukan hanya diriku yang melihatnya bahkan memujinya.
Hatiku masih bergetar.
Tak bisa ku pungkiri.
Dirimu masih bersarang dihatiku.
.
Rasa ingin dan enggan menjadi satu.
Apakah aku harus melepaskanmu.
Atau melanjutkannya dengan waktu yang menjawab akhir dari perjalananku?
Padahal, aku tahu ini sia-sia.
Aku jatuh cinta kepadamu sebelum aku mencari cinta-Nya kembali.
.
Ingin ku bangun dari impian yang telah lalu.
Dimanakah aku? Siapakah aku?
Sadarlah.
Cinta ini hanya sebatas fantasi.
Menjadikan sang pemilik rasa cemburu.
.
Haruskah aku bertahan?
Dengan caraku seperti ini?
Mencintaimu dalam diam dan menyebut namamu saja didalam doaku tanpa ada seorangpun yang mengetahuinya selain aku dan diri-Nya?
Aku tahu ini seperti memberiku tantangan tersendiri.
Namun, jika suatu hari nanti aku berhenti.
Itu bukan berarti aku menyerah.
Melainkan, aku harus belajar mengikhlaskanmu
Rabu, 20 Juli 2016
Ujian
Waktu,
Adalah ujian seberapa lama cinta bisa menunggu.
Jarak
Adalah ujian seberapa jauh cinta bisa melewati perjalanan....
Perbedaan
Adalah ujian seberapa pandai cinta bisa saling memahami.
Kesempatan,
Adalah ujian seberapa teguh cinta bisa memutuskan.
Masalah,
Adalah ujian seberapa tangguh cinta bisa bertahan.
Dan terakhir, Melepaskan,
Adalah ujian seberapa rindu cinta bisa kembali. Karena jika dia adalah cinta sejati, sungguh dia akan kembali dan kembali lagi ke tempat terbaiknya.
Adalah ujian seberapa lama cinta bisa menunggu.
Jarak
Adalah ujian seberapa jauh cinta bisa melewati perjalanan....
Perbedaan
Adalah ujian seberapa pandai cinta bisa saling memahami.
Kesempatan,
Adalah ujian seberapa teguh cinta bisa memutuskan.
Masalah,
Adalah ujian seberapa tangguh cinta bisa bertahan.
Dan terakhir, Melepaskan,
Adalah ujian seberapa rindu cinta bisa kembali. Karena jika dia adalah cinta sejati, sungguh dia akan kembali dan kembali lagi ke tempat terbaiknya.
Selasa, 12 Juli 2016
Tidak pergi
Aku tidak Pergi..
Aku tidak Hilang..
Bersabarlah..
Aku masih ada dalam setiap DOAmu :')
dan Aku sedang Berjuang dalam Ketaatan kepada-Nya..
Aku tidak Hilang..
Bersabarlah..
Aku masih ada dalam setiap DOAmu :')
dan Aku sedang Berjuang dalam Ketaatan kepada-Nya..
Sabtu, 09 Juli 2016
Ketika kerinduan sosok seorang ayah kembali melanda
Entah bagaimana aku akan menyatakan semuanya, yang jelas kerinduan ini sudah mencapai titik jenuh yang tak pernah kutemukan tempatku kembali. Tuhan, semenjak kau jemput dia kembali ke rumahmu, kau sendiri tahu betapa aku hancur saat itu, hingga tak ku kenal lagi siapa diriku, kucari pelarian dengan kebahagian orang-orang yang ada di sekitarku, tapi aku tak cukup pintar untuk mengenal mereka yang sesungguhnya. Hhhh…. bukan Pa, bukan papa yang kubenci di sini, tapi keadaan, keadaan dan mereka.
Mereka yang pintar memakai topeng berhati malaikat, anggap sajalah aku si bodoh yang percaya saat itu. Dan ketika semua kau tinggalkan, aku tertatih berdiri sendirian, menguatkan hatiku, menguatkan ibuku, ketika kepergianmu mengantarkanku pada perubahan kehidupan, di sinilah aku mengenal siapa mereka sesungguhnya, bagaimana mereka di balik topeng yang mereka pakai kenyataannya mereka tak sesuci yang kau kenal dulu.
Rasa-rasanya sekarang aku ingin berlari, ke mana sajalah asal aku menemukanmu, ingin kujeritkan semua keluh ini, ingin kukatakan aku benci dengan mereka, ingin kulukiskan seberapa sulitnya semua ini, atau setidaknya aku tak perlu melakukan semua itu, aku hanya ingin kau dekap dan kau rasakan sakit yang ku rasakan, bisakah hal sesimple itu kulakukan sekarang?
Sampaikanlah pada Tuhan, Pa. Bahwa aku tak meminta kau untuk kembali, atau menyesali takdirnya kini, tapi aku hanya meminta kekuatannya agar aku tetap berada di jalannya, sehingga aku tak salah jalan lagi seperti awal kau tinggalkan aku disini.
Kepergianmu memang kusesali, tapi aku harus bangkit, kerasnya hidup mengharuskan aku untuk lebih keras lagi, kau tahu akulah satu-satunya puteri yang kau miliki, kurasa tak mudah menjadi seperti sekarang ini, semuanya berbanding terbalik, di saat dulu aku selalu kau dengar, dan kini aku harus menjadi pendengar, saat dulu aku yang selalu meminta, kini aku harus menjadi pemberi, di saat dulu aku adalah anak yang kau tanggung jawapi, kini aku harus menjadi penangung jawab mereka berdua, di saat dulu aku mengadu, kini aku harus menjadi tempatnya mengadu, di saat dulu aku yang slalu kau dekap, kini aku yang harus mendekap.
Sekarang aku mulai terbiasa Pa, terbiasa dengan sakit, terbiasa dengan keras, kau yang mengajarkan jika hidup keras maka aku harus lebih keras lagi, kunikmati semua kerinduan ini, tak kupedulikan mereka yang mencaci, mencoba menjatuhkan, menggoda bersama setan, merendahkan, bahkan harga diriku ikut terinjakkan, aku belajar diam darimu, diam dari semua yang ku dengar, dan aku berusaha membuktikan pada mereka yang berkicau bahwa aku yang kecil ini mampu menjadi besar! Seperti itu juga janji yang telah kuucapkan kemarin
Minggu, 02 Agustus 2015
Izin kan aku seperti Fatimah Az Zahra
Mencintaimu dalam diam dan doaku...
Adalah sebuah pilihan yang sekarang aku tegaskan dalam diri.
Bahwa mencintaimu, hanya perlu membawa namamu saja dalam doa-doaku.
.
Mencintaimu dalam tiap lembar doa yang menguntai tangga hingga kelangit.
Aku berharap, kelak segalanya akan tersampaikan dengan baik dan dengan caraNya.
.
Karena aku, ingin seperti fatimah yang mencintai ali dalam diam.
Karena aku, ingin seperti ali yang mencintai fatimah dalam hening.
Bahkan, tak ada satu pun yang tahu kecuali Rabb.
.
Dulu, aku memilih menunjukan sejuta rasa kepada nya.
Dulu, aku memilih menyapanya dalam segala hal.
Namun saat ini, aku hanya ingin mencintaimu dalam diam dan doaku.
.
Biarkan sajadah ini menjadi saksi.
Atas segala doa yg ku titipkan atas namamu.
Biarkan tasbih ini menjadi saksi, atas segala dzikir kerinduan yang aku redupkan dalam setiap saat.
.
Aku ingin tetap hening.
Aku ingin tetap sunyi.
Dan sekali lagi, aku ingin seperti fatimah az zahra yang selalu berusaha menyembunyikan jutaan rasa dalam hatinya.
.
Dan, kamu yang selalu ku sebut dalam doa. Berbahagialah, karena namamu masih menjadi bagian utama dalam setiap doaku setelah doa untuk Ibu dan Bapakku
Langganan:
Postingan (Atom)